Rabu, 14 April 2010

Tugas manajemen strategik 1

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK
TUGAS 1

DOSEN: MOHAMMAD ABDUL MUKHYI

NOVIA WULANDARI
27209043
4 EB 14

ARAH DAN STRATEGI PENDIDIKAN KABUPATEN DHARMASRAYA DALAM MENGHADAPI CAFTA

Perdagangan bebas yang telah dicanangkan oleh sebagain besar negara-negara di dunia ini mulai dirasakan, khususnya Negara Republik Indonesia. Tepat tanggal 1 Januari 2010 mulai diberlakukan Free Trade Agrement(FTA/ Perjanjian Perdagangan Bebas) ASEAN-China. Dengan adanya perjanjian tersebut secara otomatis terbentuk CAFTA (China-ASEAN Free Trade Area). Negara-negara ASEAN yang termasuk yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai, Filipina, Kamboja, Laos, Thailand, dan Myanmar. Adapun hasil kesepakatannya yaitu bea masuk produk manufaktur China ke ASEAN, termasuk Indonesia, ditetapkan maksimal 5 persen, sedangkan di sector pertanian 0 persen tanpa pajak sama sekali.
Pengaruh ini tidak hanya dirasakan di sektor perdagangan, tetapi juga berpengaruh ke semua sektor. Bangsa ini tidak bisa menghindar dari pasar bebas ini, namun bagaimana kita menghadapi hal ini sehingga menjanjikan peningkatan dan kapasitas produk dalam negeri yang bisa diserap oleh pasar internasional. Dengan berbagai bentuk silang kerja sama, CAFTA memungkinkan pasar lokal terintegrasi secara regional dan internasional. Namun, bangsa ini terkendala persoalan kesiapan dalam merespons pola perdagangan bebas. Apakah produk dan sumber daya manusia bangsa ini umumnya dan Kabupaten Dharmasraya khususnya siap untuk bersaing?
Masalah ini juga berpengaruh pada bidang pendidikan, yang hasil kinerjanya diukur dari keluaran SDM yang dibentuknya. Hal ini mengingatkan dan mendorong lembaga-lembaga pendidikan di Kabupaten Dharmasraya mau tidak mau harus bekerja keras untuk membentuk SDM yang handal dalam persaiangan nasional dan internasional.
STRATEGI MENGHADAPI CAFTA
Untuk menghadapi CAPTA, maka berdasarkan visi, misi dan analisa SWOT maka Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya akan merumuskan beberapa langkah dan strategi antara lain:

1.Meningkatkan kualitas sekolah menjadi sekolah standar nasional dan minimal satu sekolah dari setiap jenjang pendidikan menjadi sekolah standar internasional.
2.Mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan berorientasi kedunia usaha dengan meningkatkan menjadi sekolah keunggulan local.
3.Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan berorientasi kepada mutu dan kemampuan bahasa Inggris.
4.Mengupayakan peningkatan sarana pendidikan dan sarana ICT di sekolah.
5.Memasukan program Bahasa Mandarin ke mata pelajaran Bahasa Asing di Kurikulum Satuan Pendidikan di sekolah.
6.Mengembangkan dan mengintegrasikan life skill dan sikap kewirausahan pada mata pelajaran di sekolah.
7.Mengembangkan sikap kewirausahaan pada manejemen pendidikan di sekolah.
8.Mengaflikasikan nilai-nilai relegi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Demikian strategi-strategi bidang pendidikan Kabupaten Dharmasraya sebagai langkah menghadapi persaingan global umumnya dan CAFTA khususnya, sehingga kualitas sumber daya manusia Kabupaten Dharmasraya diharapkan dapat meningkat. Harapan ke depan semoga strategi-strategi ini mendapat dukungan dari semua pihak terutama dari tiga pilar pendidikan yaitu masyarakat, pemerintah, dan sekolah.
Upaya Strategi Meningkatkan Daya Saing Produk Indonesia Dalam Pelaksanaan Cafta.
Jakarta, VOI Fitur - Sejak ditandatangani Asean Free Trade Agreement (CAFTA) awal Januari 2010 semakin disadari pentingnya meningkatkan daya saing produk lokal Indonesia dalam menghadapi produk dari negara ASEAN dan China. Seperti diungkapkan oleh Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Sugeng Riyanto, bahwa Indonesia harus meningkatkan daya saing dalam pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA), agar dapat memenangi persaingan. Menurutnya, dimulainya penerapan perjanjian perdagangan bebas pada awal 2010 harus menjadi perhatian berbagai kalangan, karena CAFTA bukan sesuatu yang sepele. Dalam hal ini, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia agar menjadi lebih kompetitif. Dalam upaya meningkatkan daya saing produk Indonesia, Syarkawi Rauf dari Regional Chief Economist Bank BNI mengusulkan beberapa upaya strategis. Menurut Rauf, dalam jangka menengah pemerintah dan dunia usaha nasional dapat mendorong terciptanya aliansi strategis dengan dunia usaha asal China. Aliansi strategis ini diharapkan dapat mendorong pengusaha asal China untuk membuka pabriknya di Indonesia. Langkah ini, menurut Rauf, akan sangat bermanfaat dalam rangka pengembangan industri nasional, transfer teknologi, pembukaan lapangan kerja baru, dan mengurangi laju deindustrialisasi. Selain itu, tambah Rauf, barang-barang yang dihasilkan dari sisi status bukan lagi barang impor, tetapi produksi nasional.

Selanjutnya, agenda jangka panjang yang dapat dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah adalah: (1) Mempercepat pembenahan infrastruktur, khususnya infrastruktur transportasi ke sentra-sentra produksi. (2) Mempercepat proses industrialisasi melalui partnership antara dunia usaha, sektor perbankan, pemerintah, dan perguruan tinggi dengan tanggungjawab sesuai dengan kompetensi masing-masing. (3) Membangun pusat-pusat distribusi regional yang terhubung dengan pasar utama komoditi unggulan daerah.

Akhirnya, manfaat CAFTA akan lebih optimal bagi kepentingan perekonomian nasional, jika pemerintah dan dunia usaha mampu mengembangkan industri lokal berbasis komoditi utama, yang ketersediaannya tidak ada di China. Agar skala produksinya lebih besar maka pengembangan industrinya idealnya dilakukan secara terintegrasi antar negara di kawasan ASEAN.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Erwin Aksa berpendapat, bahwa Pemerintah dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi dalam negeri. HIPMI juga meminta perbankan memberikan dukungan kepada pengusaha. Karena itulah, dibutuhkan dukungan perbankan yang memiliki peranan penting, khususnya dukungan dalam membangun pabrik. Brg-Ike/LPP R

DAFTAR PUSTAKA:
1.http://id.voi.co.id/fitur/voi-bunga-rampai/1725-upaya-strategi-meningkatkan-daya-saing-produk-indonesia-dalam-pelaksanaan-cafta.html

2.http://www.diknas.dharmasrayakab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=71:cafta&catid=40:pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar